saya akan menanggapi pertanyan no 2 dari Vinnie Prinsip Penentuan kadar sulfanilamida berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit (HNO2) yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit dan asam klorida pekat dengan penentuan titik akhir menggunakan indikator tropeolin oo dengan perubahan warna dari ungu menjadi biru dan indikator kertas kanji dengan perubahan warna menjadi warna biru segera ketika dioleskan. untuk penetapan kadar, caranya : 1. ditentukan pembakuan NaNO2 2. dihitung mg sampel 3. dihitung % kadar dengan rumus : % kadar = mg sampel/sampel total x 100%
Saya ingin bertanya kepada Vinnie sebagai penyaji materi, apa yang membedakan secara mendasar titrasi diazotasi ini dengan titrasi-titrasi yang lainnya pada materi volumetri ini?
Terimakasih apriati atas pertanyaannya, Jadi yang membedakan antara titrasi diazotasi dengan titrasi lainnya yaitu pada ketetapan suhu yang digunakan, pada titrasi diazotasi ini menggunakan suhu 0-15°C, berbeda dengan titrasi lainnya yang tidak ada ketetapan suhunya.
Saya ingin menambahkan, bahwa hal lain yang membedakan titrasi diazotasi ini ialah penggunaan larutan standarnya berupa natrium nitrit. Nitrit disini berperan sebagai oksidator yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat oksidatif seperti halnya sulfanilamida pada percobaan di video tersebut.
Terimakasih delma atas pertanyaannya, Tidak bisa menggunakan suhu tinggi karena asam nitrit yang terbentuk itu akan menguap mengakibatkan hasil dari natrium nitrit dengan asam tidak stabil dan garam biazoniumnya akan terurai menjadi fenol yang akan mengakibatkan hasil titrasinya juga tidak stabil. Jadi supaya tidak terjadi suhu tinggi yang mengakibatkan keridakstabilan hasil titrasi maka digunakan stabilisator yaitu dengan penambahan kalium bromida
saya akan menanggapi pertanyan no 2 dari Vinnie
BalasHapusPrinsip Penentuan kadar sulfanilamida berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit (HNO2) yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit dan asam klorida pekat dengan penentuan titik akhir menggunakan indikator tropeolin oo dengan perubahan warna dari ungu menjadi biru dan indikator kertas kanji dengan perubahan warna menjadi warna biru segera ketika dioleskan.
untuk penetapan kadar, caranya :
1. ditentukan pembakuan NaNO2
2. dihitung mg sampel
3. dihitung % kadar dengan rumus :
% kadar = mg sampel/sampel total x 100%
Saya ingin bertanya kepada Vinnie sebagai penyaji materi, apa yang membedakan secara mendasar titrasi diazotasi ini dengan titrasi-titrasi yang lainnya pada materi volumetri ini?
BalasHapusTerimakasih apriati atas pertanyaannya, Jadi yang membedakan antara titrasi diazotasi dengan titrasi lainnya yaitu pada ketetapan suhu yang digunakan, pada titrasi diazotasi ini menggunakan suhu 0-15°C, berbeda dengan titrasi lainnya yang tidak ada ketetapan suhunya.
HapusSaya ingin menambahkan, bahwa hal lain yang membedakan titrasi diazotasi ini ialah penggunaan larutan standarnya berupa natrium nitrit. Nitrit disini berperan sebagai oksidator yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat oksidatif seperti halnya sulfanilamida pada percobaan di video tersebut.
Hapuskenapa titrasi nitrimetri ini harus dilakukan dengan suhu dibawah 15 derajat celcius?
BalasHapusTerimakasih delma atas pertanyaannya, Tidak bisa menggunakan suhu tinggi karena asam nitrit yang terbentuk itu akan menguap mengakibatkan hasil dari natrium nitrit dengan asam tidak stabil dan garam biazoniumnya akan terurai menjadi fenol yang akan mengakibatkan hasil titrasinya juga tidak stabil. Jadi supaya tidak terjadi suhu tinggi yang mengakibatkan keridakstabilan hasil titrasi maka digunakan stabilisator yaitu dengan penambahan kalium bromida
Hapus